Di sudut sunyi kota tua
bisikan angin malam melukis aroma
merayap di pori-pori retak
membangunkan yang rapuh dan terlupakan
Datang bagai mantra diam
menyusup antara gema dan bisikan
melantunkan wangi tak bernama
tajam, melampaui kenangan semu
Kabut mawar gugur, tersirat rasa
mengeja rahasia, setiap kehilangan
tumpah dalam detak
tertata di sela debu
Bukan sekadar harum
elegi membaur di hela napas sunyi
mengusik relung terdalam
menyusun puing ingatan tanpa ampun, tanpa jawab
