Di bawah langit merah jambu, petang menyulam cerita
Mengurai harapan dalam bening embun
Bayangmu terlukis di cakrawala khayal
Menjadi aksara dalam puisi tanpa ujung
Bisikan hati merayap di antara bintang
Mencari riak dalam diam laut malam
Seuntai harapan menggema dalam dada
Merangkai mimpi yang terajut dalam senyum malu
Engkau, wujud dari kidung yang dinanti
Menambah harmoni dalam simfoni rasa
Dalam bisu, waktu memutar roda takdir
Mengikat jejak langkah dalam naungan bulan
Dalam pelukan malam, beradu dua bayang
Membentuk simfoni dalam harmoni
Gemerlap matahari mengiringi detik pengharapan
Menggugah keberanian dalam hati yang mendesah
Di antara tatapan lembut dan guguran daun
Terhampar jalan menuju sebuah janji
Sebuah simpul yang mengikat tanpa melepaskan
Menambah warna dalam kanvas kehidupan
Begitu sunyi dalam gegap gempita
Engkau hadir sebagai anugerah
Di tengah denting waktu yang mengalir
Mengisi ruang hati yang kosong, dengan penuh makna
Engkau, wahai perhiasan malam
Menambah kilau dalam sinar kehidupan
Seiring dengan restu dari bintang-bintang
Mari berjalan di lorong mimpi yang penuh asa
Elegi Petang Temaram
Serpihan acak merayap di batas logika dan absurditas, paradoks pencatat kata, menggugat batas nalar dan rasa, eksplorasi tanpa definisi. Tanpa janji bahagia, juga bukan putus asa. Tak perlu jawaban, …