Kelopak senyap, secangkir kopi
Menari di bibir, pahit mengelus nurani
Mengalir lembut dalam arus pikiran
Mengajak melangkah di jalan tenang
Setiap tegukan, sebuah pertanyaan
Menguak rahasia keheningan malam
Mengurai rasa di balik tabir dunia
Menghadirkan bayang tak terjamah
Dirimu tersenyum di batas mimpi
Berpijar dalam setiap percikan kopi
Mengusik kesadaran dengan tatapan lembut
Menyatu dalam seruput pahit tanpa gula
Bersama kopi, waktu membeku
Menjelma zikir tanpa kata,
Mengantar pada relung hati yang sunyi
Di sana, terpatri rasa tanpa nama
Di hening kelopak pagi
Secangkir pahit adalah janji
Hidupkan rindu yang tersimpan
Dalam setiap tegukan
Alunan Kelopak Senyap
alunan kelopak senyap
Serpihan acak merayap di batas logika dan absurditas, paradoks pencatat kata, menggugat batas nalar dan rasa, eksplorasi tanpa definisi. Tanpa janji bahagia, juga bukan putus asa. Tak perlu jawaban, …