Nabi Muhammad shallallâhu ‘alaihi wa sallam adalah Nabi akhir zaman, tidak ada Nabi lagi setelahnya. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah subhânahu wa ta’âla dalam surat Al Ahzab (33) ayat 40 :
مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا .
“Muhammad itu bukanlah bapak
dari seorang laki-laki di antara kalian (shahabat), tetapi dia adalah
Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu.”
Nabi Muhammad juga menegaskan hal tersebut dengan sabda beliau :
عَنْ فُرَاتٍ الْقَزَّازِ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا حَازِمٍ قَالَ قَاعَدْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ خَمْسَ سِنِينَ فَسَمِعْتُهُ يُحَدِّث عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كَانَتْ بَنُو إِسْرَائِيلَ تَسُوسُهُمْ الْأَنْبِيَاءُ كُلَّمَا هَلَكَ نَبِيٌّ خَلَفَهُ نَبِيٌّ وَإِنَّهُ لَا نَبِيَّ بَعْدِي وَسَيَكُونُ خُلَفَاءُ فَيَكْثُرُونَ قَالُوا فَمَا تَأْمُرُنَا قَالَ فُوا بِبَيْعَةِ الْأَوَّلِ فَالْأَوَّلِ أَعْطُوهُمْ حَقَّهُمْ فَإِنَّ اللَّهَ سَائِلُهُمْ عَمَّا اسْتَرْعَاهُمْ
Dari Furat Al Qazaz berkata, aku
mendengar Abu Hazim berkata; “Aku hidup mendampingi Abu Hurairah radliallahu
‘anhu selama lima tahun dan aku mendengar dia bercerita dari Nabi shallallahu
‘alaihi wasallam yang bersabda: “ (Kehidupan) Bani Isra’il selalu dipimpin
oleh para Nabi, bila satu Nabi meninggal dunia, akan dibangkitkan Nabi
setelahnya. Dan sungguh tidak ada Nabi setelahku. Yang ada adalah
para khalifah yang jumlahnya banyak“. Para shahabat bertanya; “Apa yang
engkau perintahkan kepada kami?”. Beliau menjawab: “Penuhilah bai’at kepada
khalifah yang pertama (lebih dahulu diangkat), berikanlah hak mereka karena
Allah akan bertanya kepada mereka tentang pemerintahan mereka”. (Shahih. Shahih
Bukhari (3455), Shahih Muslim (1842) )
Nabi Muhammad dipuji oleh Allah dengan sifatnya yang mulia, di antaranya ialah kepekaan dan perhatian beliau kepada umatnya. Allah berfirman :
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيم
“Sungguh telah datang
kepada kalian seorang Rasul dari kalangan kalian sendiri, dia merasa
berat (ikut menderita) atas penderitaan yang menimpa kalian, sangat menginginkan
(keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi sayang terhadap
orang-orang mukmin.” (QS. AtTaubah (9) : 128)
Di antara bukti perhatian beliau kepada umatnya, beliau sering menyampaikan kekhawatiran beliau atas hal-hal yang dapat menimpa umatnya. Di antara hal-hal yang paling dikhawatirkan beliau ialah :
1. Riya’ dan syahwat yang tersembunyi
عَنْ مَحْمُودِ بْنِ لَبِيدٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الرِّيَاءُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً
Dari Mahmud bin Labid bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya yang paling
aku khawatirkan dari kalian adalah syirik kecil.” Mereka bertanya: Apa itu
syirik kecil wahai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam? Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Riya`, Allah ‘azza wajalla berfirman
kepada mereka pada hari kiamat saat orang-orang diberi balasan atas amal-amal
mereka: Temuilah orang-orang yang dulu kau perlihat-lihatkan di dunia lalu
lihatlah apakah kalian menemukan balasan disisi mereka?”
(Hadits Shahih. Musnad Ahmad (23630 dan 23636))
عَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ أَنَّهُ بَكَى فَقِيلَ لَهُ مَا يُبْكِيكَ قَالَ شَيْئًا سَمِعْتُهُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُهُ فَذَكَرْتُهُ فَأَبْكَانِي سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ أَتَخَوَّفُ عَلَى أُمَّتِي الشِّرْكَ وَالشَّهْوَةَ الْخَفِيَّةَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَتُشْرِكُ أُمَّتُكَ مِنْ بَعْدِكَ قَالَ نَعَمْ أَمَا إِنَّهُمْ لَا يَعْبُدُونَ شَمْسًا وَلَا قَمَرًا وَلَا حَجَرًا وَلَا وَثَنًا وَلَكِنْ يُرَاءُونَ بِأَعْمَالِهِمْ وَالشَّهْوَةُ الْخَفِيَّةُ أَنْ يُصْبِحَ أَحَدُهُمْ صَائِمًا فَتَعْرِضُ لَهُ شَهْوَةٌ مِنْ شَهَوَاتِهِ فَيَترُكُ صَوْمَهُ
Pernah Syaddad bin Aus menangis,
lalu ada yang bertanya kepadanya, “Apa yang membuat engkau menangis?”, dia
menjawab, ” (yang membuat aku menangis ialah) suatu hal yang saya dengar
dari sabda Rasulullah, ingatanku pada hal itu membuatku menangis, yaitu
saya mendengar Rasulullah bersabda: “Saya sangat khawatir kesyirikan dan
syahwat yang tersembunyi menimpa umatku.” (Syaddad bin Aus
Radliyallahu’anhu) berkata; saya bertanya; “Wahai Rasulullah, apakah umatmu
akan melakukan kesyirikan setelah engkau ?.” Beliau menjawab, “Ya, namun
mereka bukannya menyembah matahari, bulan, batu atau berhala tapi mereka
melakukan riya’ dalam amalan-amalan mereka dan (godaan) syahwat yang
tersembunyi; pagi hari dalam keadaan puasa lalu muncul godaan syahwat yang
hingga dia meninggalkan puasanya.” ( Hadits Shahih. Musnad Ahmad
(17120))
عَن أبي سعيد الْخُدْرِيّ قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ الْمَسِيحَ الدَّجَّالَ فَقَالَ: «أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِي مِنَ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ؟» فَقُلْنَا: بَلَى يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ: «الشِّرْكُ الْخَفِيُّ أَنْ يَقُومَ الرَّجُلُ فَيُصَلِّيَ فَيَزِيدَ صَلَاتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رجل
Dari Abu Sa’id dia berkata,
‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah keluar bersama kami, sementara
kami saling mengingatkan tentang Al Masih Ad Dajjal, maka beliau bersabda: “Maukah
aku beritahukan kepada kalian tentang sesuatu yang lebih aku khawatirkan
terhadap diri kalian daripada Al Masih Ad Dajjal ?” Abu Sa’id berkata,
“Kami menjawab, “Tentu.” Beliau bersabda: “Syirik yang tersembunyi, yaitu
seseorang mengerjakan shalat dan membaguskan shalatnya dengan harapan agar ada
seseorang yang memperhatikannya.” (Hadits Hasan. Sunan Ibni Majah
4204, dihasankan Al Abani dalam Al Misykah (5333))
2. Adanya orang-orang munafiq yang pandai bicara
عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي كُلُّ مُنَافِقٍ عَلِيمِ اللِّسَانِ
Dari Umar Bin al Khaththab bahwa
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya yang paling
aku khawatirkan atas umatku adalah setiap munafiq yang pandai bicara “
(Hadits shahih. Musnad Ahmad (143))
3. Adanya pemimpin/tokoh yang menyesatkan
عَنْ ثَوْبَانَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي الْأَئِمَّةَ الْمُضِلِّين
Dari Tsauban berkata: Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Yang aku khawatirkan atas umatku
adalah pemimpin-pemimpin yang menyesatkan.” (Hadits Shahih. Musnad Ahmad
(22393, 22394), Sunan at Tirmidzi (2229), Sunan Ad Darimi (215),
dan lainnya).
وَعَن زِيَاد بن حدير قَالَ: قَالَ لِي عُمَرُ: هَلْ تعْرِفُ مَا يهْدِمُ الْإِسْلَامَ؟ قَالَ: قلْتُ: لَا. قَالَ: يهْدِمُهُ زَلَّةُ الْعَالِمِ وَجِدَالُ الْمُنَافِقِ بِالْكِتَابِ وَحُكْمُ الْأَئِمَّةِ المضلين “.
Dari Ziyad bin Jadir, ia berkata
: Umar berkata kepadaku : “Apakah kamu tahu hal-hal yang dapat merobohkan
Islam? “, aku berkata : “tidak”, Umar berkata : “yang dapat merobohkan Islam
adalah ketergelinciran ahli ilmu, kepintaran orang munafiq dalam bersilat lidah
dengan Al Kitab, dan hukum yang ditetapkan oleh para pemimpin yang
menyesatkan”. (Shahih mauquf. Sunan Ad Darimi (220))
4. Godaan yang berasal dari kesenangan dunia
عَنْ عِيَاضِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعْدٍ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ يَقُولُا قَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَطَبَ النَّاسَ فَقَالَ لَا وَاللَّهِ مَا أَخْشَى عَلَيْكُمْ أَيُّهَا النَّاسُ إِلَّا مَا يُخْرِجُ اللَّهُ لَكُمْ مِنْ زَهْرَةِ الدُّنْيَا فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِي الْخَيْرُ بِالشَّرِّ فَصَمَتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاعَةً ثُمَّ قَالَ كَيْفَ قُلْتَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيَأْتِي الْخَيْرُ بِالشَّرِّ فَقَالَ لَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الْخَيْرَ لَا يَأْتِي إِلَّا بِخَيْرٍ أَوَ خَيْرٌ هُوَ إِنَّ كُلَّ مَا يُنْبِتُ الرَّبِيعُ يَقْتُلُ حَبَطًا أَوْ يُلِمُّ إِلَّا آكِلَةَ الْخَضِرِ أَكَلَتْ حَتَّى إِذَا امْتَلَأَتْ خَاصِرَتَاهَا اسْتَقْبَلَتْ الشَّمْسَ ثَلَطَتْ أَوْ بَالَتْ ثُمَّ اجْتَرَّتْ فَعَادَتْ فَأَكَلَتْ فَمَنْ يَأْخُذْ مَالًا بِحَقِّهِ يُبَارَكْ لَهُ فِيهِ وَمَنْ يَأْخُذْ مَالًا بِغَيْرِ حَقِّهِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ الَّذِي يَأْكُلُ وَلَا يَشْبَعُ
Dari ‘Iyadh bin Abdillah bin
Sa’ad, bahwa ia mendengar Abu Sa’id Al Khudhri berkata: Suatu ketika Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdiri dan menyampaikan khutbah di depan
manusia. Beliau berkata: Demi Allah, tidak ada sesuatu yang lebih aku
khawatirkan menimpa kalian selain daripada kenikmatan dunia yang Allah
lapangkan untuk kalian. Seorang sahabat bertanya: Wahai Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam, apakah harta yang didapat dari jalan yang baik
juga bisa mendatangkan keburukan? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
terdiam sesa’at, lalu beliau berkata: Apa yang engkau tanyakan?, Dia
berkata: akupun mengulangi pertanyaanku; Wahai Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, apakah harta yang didapat dari jalan yang baik juga bisa
mendatangkan keburukan? Beliau menjawab: Sesungguhnya kebaikan yang hakiki
hanya akan membuahkan kebaikan, apapun kebaikan tersebut. Sesungguhnya semua
tanaman yang tumbuh di musim semi hanya akan membinasakan hewan-hewan yang
rakus yang melahap semua jenis tumbuhan atau minimal akan membuatnya sekarat,
kecuali hewan yang hanya memakan sayur-sayuran saja. Ia makan, lalu jika kedua
sisi perutnya telah penuh dengan makanan iapun menghadap matahari untuk buang
air besar dan kecil, kemudian ia kembali mengunyah makanan lagi dan menelannya.
Maka barangsiapa yang mengambil harta yang menjadi haknya maka akan diberikan
keberkahan kepadanya, Dan barangsiapa yang mengambil harta yang bukan menjadi
haknya maka ia adalah seperti hewan yang selalu makan dan tidak pernah merasa
kenyang“. (Hadits Shahih. Shahih Muslim (1052))
5. Merajalelanya perilaku homoseksual dan lesbian
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ عَقِيلٍ، أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرًا يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَى أُمَّتِي عَمَلُ قَوْمِ لُوطٍ
Dari Muhammad bin Aqil,
bahwasanya ia mendengar Jabir berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda : “Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan terjadi di
kalangan umatku adalah perilaku kaum Luth (homoseksual/lesbian)”. (Sunan
At Tirmidzi (1457), At Tirmidzi menyatakan bahwa hadits ini hasan gharib, Sunan
Ibni Majah (2563), dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih at Targhib
wat-Tarhib (2417))
6. Ahli Al Quran yang menyimpang yang akhirnya memerangi saudara muslim sendiri dan mudah menuduhnya dengan tuduhan buruk
حذيفة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم إن أخوف ما أخاف عليكم رجل قرأ القرآن، حتّى إذا رُئيتْ بهجتُه عليه، وكان رِدْءاً للإسلام؛ انسلخ منه ونبذه وراء ظهره، وسعى على جاره بالسيف، ورماه بالشرك. قلت: يا نبيَّ الله! أيُّهما أولى بالشرك، الرامي أو المرمي؟ قال: بل الرامي
Hudzaifah berkata : Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya hal yang paling aku
khawatirkan atas umatku adalah seseorang yang membaca Al Quran hingga saat ia
terlihat kebagusannya di dalamnya (Al Quran) dan menjadi pembela Islam, ia lalu
melepaskan diri dari Al Quran dan melemparkannya ke belakang punggungnya, serta
ia memerangi tetangganya dengan pedang dan menuduh tetangga tersebut berbuat
syirik. Hudzaifah bertanya : “wahai Nabiyullah, antara penuduh dan yang
dituduh tersebut mana yang lebih pantas dianggap berbuat syirik ? Nabi
bersabda : “ (justru) penuduh itu yang lebih pantas”. (Hadits Hasan.
Diriwayatkan Al Bukhari dalam At Tarikh 4/7/29301, Tafsir Ibnu Katsir
II/265 ( Abu Ya’la dalam al Musnad Al Kabir), dan lainnya. Ibnu Katsir
menyatakan bahwa sanadnya jayyid (baik), lih. Silsilah Al Ahadits Ash
Shahihah lil-Al Albani (3201))
7. Muslim yang tidak bisa menjaga lisan
عَن سُفْيَان بن عبد الله الثَّقَفِيّ قَالَ: قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَا أَخْوَفُ مَا تَخَافُ عَلَيَّ؟ قَالَ: فَأَخَذَ بِلِسَانِ نَفْسِهِ وَقَالَ: «هَذَا» .
Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqafi
berkata : “Aku berkata : ‘ wahai Rasulullah, apa yang paling engkau khawatirkan
atas diriku ?’, beliau lalu memegang lidah beliau sendiri serta berkata : ‘(lidah)
ini’. (Hadits shahih. Musnad Ahmad (15419), Sunan At Tirmidzi
(2410))
8. Kepercayaan kepada ramalan (nujum), Ketidakpercayaan terhadap takdir, dan kedholiman penguasa
عَنْ طَلْحَةَ بْنِ مُصَرِّفٍ، رَفعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَتَخَوَّفُهُ عَلَى أُمَّتِي فِي آخِرِ الزَّمَانِ ثَلَاثًا: إِيمَانًا بِالنُّجُومِ , وَتَكْذِيبًا بِالْقَدَرِ , وَحَيْفَ السُّلْطَانِ “
Dari Thalhah bin Musharrif
secara marfu’ hingga Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau
bersabda : “Sesungguhnya hal yang paling aku khawatirkan atas umatku di
akhir zaman adalah tiga hal : kepercayaan kepada ramalan (nujum), mendustakan
takdir, dan kedholiman penguasa”. (Hadits Hasan. As Sunan al waridah fil
Fitan li Utsman bin Sa’id ad Dani 282)
9. Fitnah wanita
عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَا ترَكْتُ بعْدِي فتنة أضر (اخوف) على الرجال من النساء”
Dari Usamah bin Zaid ia berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sepeninggalku,
fitnah (kerusalan) yang paling berbahaya (mengkhawatirkan) atas lelaki adalah
(godaan/syahwat) wanita” (Hadits Shahih. Shahih Bukhari
(5096), Shahih Muslim (2740), Shahih Ibni Hibban (5970)
dengan lafadh akhwaf, dan lainnya)