lihatlah kau, semut kecil
menggenggam remah seakan menggenggam dunia
di bawah panas mentari, tak letih menantang tanah
melawan beban dengan gigih tak pernah ia kira batas
ia tak peduli soal luas dan dalam
bukit tinggi dilalui, sungai deras diseberangi
tanpa jeda bertanya mengapa atau apa
hanya melangkah, hanya mencoba
ia, sang penantang sepi
bergerak dalam derap yang tak terdengar
menyusuri jalan yang tak pernah usai
mengambil apa yang ia mampu, meski kecil, meski samar
belajarlah darinya, dari hidupnya yang tak mengenal menyerah
seperti kisah yang ia ceritakan di debu dan tanah
bahwa tak ada yang terlalu besar atau terlalu kecil
hanya ada jalan
dan langkah tak henti menuju arah
