Eksplorasi Tanpa Definisi | Runtahgila

Bisik Hening Pancaroba

Bisik Hening Pancaroba



        Sebuah pagi yang nyaris tak berdetak, tanah seakan menahan napas di ujung musim. Langit kelabu, tak sepenuhnya pagi, tak pula terselimut senja. Di antara hari yang samar, embusan angin menggoyangkan dedaunan yang sudah kering namun enggan jatuh.

        Sehelai daun melayang, menyentuh tanah dengan perlahan, mengirimkan gemerisik yang hampir tak terdengar. Seakan pohon-pohon yang meranggas itu, dalam bisunya, tahu betapa hening akan berubah dalam sekejap; seperti jiwa yang belum siap meninggalkan, namun tak bisa bertahan. Embun sisa malam itu menguap seiring sinar yang tersaring tipis, memanggil aroma tanah yang siap terbelah dengan hujan pertama. Namun hujan tetap enggan turun.

        Pancaroba, udara terasa seperti gumaman rahasia. Awan menggantung dengan berat, tetapi hujan tak pernah benar-benar tumpah, hanya mengirim tetes yang seolah isyarat. Bumi merindukan sentuhan hujan, tetapi setiap butirnya seakan masih ragu.

        Bau tanah basah yang terbit perlahan memikat hidung, seakan angin yang lalu-lalang membawa cerita dari ujung musim. Suara hening itu mengalir di antara nafas yang tertahan, menyusup ke dalam setiap helai rumput yang menunduk, setiap ranting yang menengadah, menunggu air yang tak kunjung datang. Angin membawa hawa yang berbeda, tidak hangat, tidak juga dingin, sebuah perubahan halus yang tak dapat dilihat namun bisa dirasakan dalam tiap hela napas.

        Kemudian ada percakapan yang tak terucap, sebuah percakapan antara angin dan daun-daun kering, yang seperti mengerti, seperti juga merelakan. Satu per satu, mereka terlepas, dibawa angin menuju tanah yang haus namun tak pernah menuntut.

        Di hari yang gelisah, setiap sudut berbisik tentang yang segera tiba namun tak pernah benar-benar mendekat. Bumi dan langit terjebak dalam percakapan sunyi, serupa janji yang tak terucap di ujung sebuah masa.

Serpihan acak merayap di batas logika dan absurditas, paradoks pencatat kata, menggugat batas nalar dan rasa, eksplorasi tanpa definisi. Tanpa janji bahagia, juga bukan putus asa. Tak perlu jawaban, …

Post a Comment

runtahgila Welcome to WhatsApp
Howdy ?
Type here...