Eksplorasi Tanpa Definisi | Runtahgila

Sekelumit Pedas Cabe Rawit


Ada yang bilang, pedas itu candu. Bukan karena sakitnya, tapi karena hidup kadang perlu sedikit rasa yang menghentak. Cabai rawit, kecil, merah, tajam, adalah perlawanan dalam diam. Di meja makan, ia seperti sebuah ledakan yang diam-diam menguasai. Bayangkan, sebiji kecil bisa melumpuhkan sesendok nasi, membuat lidah mencari pelarian, dan sejenak memaksa kita mengakui bahwa rasa bukan sekadar bumbu, melainkan tamparan yang manis.

Takdir cabai rawit adalah menjadi taburan pedas di balik ketenangan rasa, menggoyahkan yang mapan, mengguncang yang biasa. Namun, bukankah kita butuh sentuhan seperti itu dalam hidup? Sebagaimana cabai rawit membakar lidah, ada momen yang membuat kita kembali ingat bahwa rasa itu bukan hanya soal nyaman; ada api yang membuat segalanya terasa lebih nyata.

"Setiap gigitan adalah permainan,
sebuah kejutan di batas rasa,
kecil namun punya rimba rahasia,
pedasnya tak berkesudahan."

Di meja makan, cabai rawit hadir dengan senyum samar. Tidak mencari perhatian, tapi siap memberi pelajaran. Bagi yang menikmati, ia bagaikan cawan malam dalam keteduhan siang, kecil dan tak terlalu menonjol, namun hadir dan penuh makna. Temukan lebih dalam tentang taburan rasa dan kisah di balik tiap gigitan di Cawan Malam.

Seperti cabai, ia kecil namun memberi dampak besar, pedas yang tetap dinikmati meski kadang membuat sesak, sebab hidup memang tak pernah cukup tanpa sedikit rasa.

Serpihan acak merayap di batas logika dan absurditas, paradoks pencatat kata, menggugat batas nalar dan rasa, eksplorasi tanpa definisi. Tanpa janji bahagia, juga bukan putus asa. Tak perlu jawaban, …

Post a Comment

runtahgila Welcome to WhatsApp
Howdy ?
Type here...