Hujan adalah kondisi cuaca di mana air yang menguap di atmosfer turun kembali ke bumi dalam bentuk tetesan air. Hujan terjadi ketika uap air di atmosfer mencapai titik jenuh, yaitu ketika udara tidak dapat lagi menahan uap air yang berlebihan. Uap air tersebut kemudian berkumpul dan membentuk tetesan air yang menjadi awan dan akhirnya jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.
Hujan dapat terjadi karena adanya berbagai faktor seperti perubahan suhu, perubahan tekanan atmosfer, adanya angin, dan adanya awan hujan. Hujan dapat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan lingkungan, seperti menyediakan air bagi tanaman, mengurangi polusi udara, dan memberikan kesejukan pada suhu lingkungan.
Namun, hujan yang terlalu deras atau terjadi dalam waktu yang lama juga dapat menjadi bencana alam yang merugikan, seperti banjir dan tanah longsor. Hujan yang berlebihan juga dapat mengganggu transportasi, listrik, dan aktivitas manusia lainnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu waspada terhadap kondisi cuaca dan mempersiapkan diri untuk menghadapi hujan yang mungkin terjadi.
Ada beberapa jenis hujan berdasarkan penyebab dan karakteristiknya, di antaranya:
1. Hujan konvektif: terjadi akibat adanya pemanasan udara di permukaan bumi yang menyebabkan udara panas naik ke atas dan mendingin. Hal ini menyebabkan terbentuknya awan cumulus yang dapat berkembang menjadi awan nimbus yang menghasilkan hujan.
2. Hujan frontal: terjadi akibat pertemuan dua massa udara yang berbeda suhu, kelembapan, dan kecepatan. Ketika massa udara panas dan lembap bertemu dengan massa udara dingin, udara panas akan terangkat ke atas dan membentuk awan nimbus yang menghasilkan hujan.
3. Hujan orografis: terjadi akibat adanya angin yang mengalir ke atas ketika bertemu dengan pegunungan atau dataran tinggi. Angin yang naik ke atas akan mendingin dan membentuk awan nimbus yang kemudian menghasilkan hujan.
4. Hujan frontal pascabandang: terjadi setelah terjadinya hujan frontal ketika udara dingin yang mengalir di belakang massa udara hangat dan lembap menyebabkan terbentuknya awan-awan yang menghasilkan hujan.
5. Hujan gerimis: hujan dengan intensitas yang rendah dan tetesan airnya lebih kecil dari hujan biasa.
6. Hujan es: hujan yang mengandung butiran es karena suhu udara di atas awan sangat dingin sehingga air hujan membeku sebelum jatuh ke bumi.
7. Hujan asam: hujan yang tercemar oleh gas-gas polutan yang berasal dari industri dan kendaraan bermotor, dan dapat merusak lingkungan serta kesehatan manusia.