Mungkin teman teman pernah mendengar ada seorang dokter yang memperkirakan akan umur si pasien yang kemungkinan hanya 2 / 5 hari dalam hidupnya. Ketahuilah, Terkadang itupun meleset meskipun banyak orang yang percaya. Sehingga, ia mempersiapkan segalanya.
Ini bisa diumpamakan dengan kondisi kondisi lain yang semisal. Yang tingkat kesedihannya besar bahkan cukup menyita fikiran. Baik itu dunia perhutangan, Kalau tidak membayar dengan batas waktu yang ditentukan akan ada penyitaan barang yang cukup besar.
Atau ada ancaman dari seseorang lantaran benci menguasai hatinya. Bahkan sampai tindakan penculikan dengan tebusan, dan lain sebagainya.
Bagaimana bila kondisi demikian datang pada kehidupan kita?
Apakah pasrah dengan keadaan dan diam tak ada kegiatan?
Atau ia upayakan dengan maksimal beramal kebaikan?
Maka seyogyanya seorang mukmin memilih pada posisi yang kedua. Meskipun berat luar biasa. Mengapa kita harus diposisi yang kedua?
Pernahkah kita mendengar apa yang disampaikan imam Ahmad bin Hambal ketika ditanya pendapatnya, kapan kita istirahat wahai imam? Beliau menjawab "ketika kita di Jannah".
Peristirahatan terakhir seorang mukmin adalah surga. Ya surga. Bukan dunia.
Sahabat muhasabah yang dirahmati Allah Ta'ala. Pesan beliau Menjadi hal yang sangat bisa memperbaiki diri kita bersama. Mengingatkan kita akan tujuan akhir. Rumah terakhir dengan kebahagian yang tiada terputus.
Jadi, meskipun kita diuji dengan kondisi ujian yang cukup berat, Maka terus pastikan diri ini, dalam posisi ikhtiar dalam kebaikan.
Sehingga, bisa jadi apa yang telah divoniskan dalam kehidupannya dikarenakan sakitnya, ternyata di sisa waktu yang ia miliki Justru bisa jadi menjadi lebih baik dan berkah.
Itupun jika benar demikian. Kalaupun tidak, maka ia akan melanjutkan perbuatan baiknya. Hingga ajal menjemputnya.
Ada beberapa hal yang bisa menepis praduga seorang manusia terhadap manusia lain. Yaitu dengan memperbanyak amalan nawafil atau nafilah amalan Sunnah.
Yang tentunya amalan wajib telah rutin untuk dikerjakan. Yakinlah. Bahwa seberapa banyak umur ini menemani di dunia. Maka bila tak tahu apa tujuan hidupnya maka wasalam. Justru yang lebih baik dari itu adalah ketika seseorang dengan umurnya yang sedikit justru keberkahan umur didapat.
Mudah mudahan kita bisa memanfaatkan amal kebaikan meskipun sudah ada bonus dari dokter kapan meninggalnya. Ya kalau itu benar. Kalau tidak maka tinggal melanjutkan kebijakannya. Mudah mudahan bermanfaat barakallah fiekum ajmain.
Oleh: Ust. Musa حفظه الله تعالى