Eksplorasi Tanpa Definisi | Runtahgila

Merencanakan Husnul Khatimah

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Sahabat muhasabah rahimakumullah, bagaimana keadaan hati kita hari ini. Semoga senantiasa dalam karunia dan ampunan-Nya.


Berbicara kematian, bukan menjadi hal tabu dan asing di telinga manusia. Terlebih hamba beriman. Semua sepakat, bahwa kita semua tanpa terkecuali akan mengalami kematian. 


Tak ada satupun di dunia ini yang akan kekal abadi. Kendatipun ada yang beranggapan bahwa siapapun yang memiliki mantera ini dan itu, jimat atau barang ini dan itu niscaya dia akan kekal. Itu hal mustahil dan di luar nalar akal sehat. Karena Allah telah memaklumkan "setiap jiwa (nafs)pasti akan menjumpai mautnya."


Pertanyaannya, satu hal yang perlu kita mawas diri akan hal ini, dalam keadaan apa kita hendak dimatikan?


Inilah Amir bin Abdulah bin Zubair رضي الله عنه. Ia telah berada di ambang kematian dengan sisa-sisa nafas kehidupan yang dimilikinya. Keluarganya menangis di sebelahnya. Ketika sedang meregang nyawa, ia mendengar suara adzan. Ia berkata kepada orang di sebelahnya, "Angkatlah aku." Mereka bertanya, mau ke mana engkau?" ke masjid," jawabnya. "Dalam kondisi seperti ini?" tanya orang-orang. Ia menjawab, "subhanallah. Apakah aku tidak menjawab adzan padahal aku mendengarnya? Angkatlah diriku!" Kemudian mereka memapahnya. Ia sempat shalat satu rakaat di belakang imam, sebelum akhirnya meninggal dalam keadaan bersujud. Ya, ia mati dalam keadaan bersujud. 

(Malam pertama di alam kubur, aqwam hal. 25).


Sahabat muhasabah yang dimuliakan Allah ta'ala. Pertanyaan kembali mengusik di benak kita. Bagaimana nasib akhir kehidupan kita. Apakah sama dengan orang-orang shalih yang kebiasaannya baik, maka mati dalam keadaan husnul khatimah. Atau sebaliknya sebagaimana para durjana yang hidupnya hanya penuh dengan kekejian dan kemungkaran sehingga mati dalam keadaan bergelimang dosa. Semua itu bisa direncanakan. Dan mukmin yang cerdas, pasti dia akan merencanakan kematian yang husnul khatimah.


Semoga Allah karuniakan kepada kita sebuah petunjuk untuk bisa merencanakan dan menjemput kematian dalam keadaan husnul khatimah.


Jazakumullahu khoiron wa baarokallahu fiekum. 

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.


Oleh : Ust. Sholahuddin Ali

Serpihan acak merayap di batas logika dan absurditas, paradoks pencatat kata, menggugat batas nalar dan rasa, eksplorasi tanpa definisi. Tanpa janji bahagia, juga bukan putus asa. Tak perlu jawaban, …

Post a Comment

runtahgila Welcome to WhatsApp
Howdy ?
Type here...