Eksplorasi Tanpa Definisi | Runtahgila

Merasa Diawasi Allah Ta'ala

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 


Sahabat muhasabah yang dimuliakan Allah ta'ala. Bagaimana keadaan hati kita hari ini? Semoga senantiasa dalam penjagaan dan pengawasan Allah.


Sahabat muhasabah yang dimuliakan Allah ta'ala. Bagaimana pendapat anda jika ada seorang karyawan bawahan di setiap pekerjaan yang dia geluti selalu diawasi oleh managernya.

Tentu dia akan bekerja dengan baik, ekstra hati-hati, serta tak mau satu detik waktupun terlewati dengan percuma apalagi bersantai santai.


Perasaan merasa diawasi terus membayang dibenak dirinya. Khawatir jikalau yang dilakukannya ada kesalahan bahkan fatal. Hingga akhirnya, dia berusaha bekerja semaksimal mungkin agar tidak terjadi kesalahan yang fatal.


Tahukah kita, demikian juga kehidupan ini. Pasti ada yang mengawasi. Kita yakinkan itu. Dialah Allah dzat yang Maha Mengawasi. Setiap gerak-gerik makhluk-Nya, Allah Maha Tahu.


Ketika kita peka dan khawatir serta takut terhadap CCTV yang dibuat oleh manusia, tapi terkadang lalai dan tak mengerti CCTV Allah Subhanahu wata’ala. CCTV yang super sensitif, merekam semua derap langkah, baik yang tersembunyi, terlebih yang nampak.


Maka benarlah apa yang dijawab oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di dalam riwayat Muslim, ketika bersoal jawab dengan Jibril 'alaihis salam yang menyerupai pemuda tampan nan rupawan. Ketika Jibril bertanya kepada beliau tentang ihsan yang menjadi puncak tertinggi derajat hamba di sisi Allah setelah islam dan iman, maka Rasulullah menjawab,

أن تعبد الله كأنك تراه فإن لم تكن تراه فإنه يراك.


"Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Jika belum mampu demikian, maka sesungguhnya Dia Maha Melihat perbuatanmu". (Muslim).

Di dalam agama islam hal ini disebut Muroqobatullah, merasa selalu diawasi Allah.

Artinya, setiap perbuatan kecil ataupun besar yang kita perbuat, Allah mengetahui itu semua. Tidak ada satupun perkara, sekelumit waktupun yang samar di hadapan-Nya. Semua atas kendali dan pengawasannya. 


Allah menegaskan dalam surah Az- Zalzalah ayat 7-8,

"Maka barangsiapa yang berbuat kebaikan meskipun sekecil biji Dzarrah, Allah Maha Melihatnya. Dan siapapun yang berbuat keburukan meskipun sekecil biji Dzarrah, Allah juga Maha Melihatnya." (Az-Zalzalah:7-8)


Bilal bin Sa'ad berkata, " jangan kau pandang hanya maksiat apa yang kau lakukan, akan tetapi pandanglah kepada Dzat yang  engkau bermaksiat kepada-Nya".


Semoga Allah senantiasa membimbing dan memberikan kekuatan kepada hati dan jiwa kita untuk memiliki rasa selalu diawasi oleh-Nya.

Jazakumullahu khoiron wa baarokallahu fiekum ajma'in.

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. 

~Akhukum fiellah,


Oleh : Ust. Sholahuddin Ali


Serpihan acak merayap di batas logika dan absurditas, paradoks pencatat kata, menggugat batas nalar dan rasa, eksplorasi tanpa definisi. Tanpa janji bahagia, juga bukan putus asa. Tak perlu jawaban, …

Post a Comment

runtahgila Welcome to WhatsApp
Howdy ?
Type here...