Eksplorasi Tanpa Definisi | Runtahgila

Memelihara Sifat Husnudzhan

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Sahabat muhasabah yang semoga Allah rahmati dan Allah berkahi. Bagaimana keadaan hati kita hari ini. Semoga senantiasa dalam naungan Allah dan penjagaan-Nya. 


Husnudzhan termasuk salah satu sifat mulia orang beriman. Lantaran sifat tersebut, seseorang bisa selamat dari keburukan saudaranya. Sebaliknya, suudzhan adalah bagian dari sifat tercela yang mengundang keridhoan dan mulusnya makar setan dalam memantik api permusuhan di antara hamba beriman.


Terlebih, jika husnudzhan diberikan kepada Allah Jalla Jalaluhu. Pasti akan mendatangkan ridho dan rahmat-Nya. Sebaliknya jika suudhzan yang dikedepankan, maka Allah tidak segan-segan akan menghukum kita dengan kebimbangan dan ketidakpastian.


Lalu, bagaimana jika husnudhzan diberikan kepada semasa makhluk terlebih kepada sesama mukmin. Perlukah hal tersebut?

Ya. Tentunya di dalam islam kita diarahkan untuk memiliki ikatan hubungan vertikal ke atas dan horizontal mendatar. Artinya, hablum minallah wajib, tapi jangan lupakan hablum minan naas.


Apa jadinya, jika seorang muslim selalu curiga dan buruk sangka kepada saudaranya sendiri. Tentu akan menghasilkan pertikaian demi pertikaian, kalaupun tidak terjadi kontak fisik, minimal konflik batin.


Alangkah bijaksananya Allah dengan ayat berikut ini.

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْۤا اِنْ جَآءَكُمْ فَا سِقٌ   بِۢنَبَاٍ فَتَبَيَّنُوْۤا اَنْ تُصِيْبُوْا قَوْمًا   بِۢجَهَا لَةٍ فَتُصْبِحُوْا عَلٰى مَا فَعَلْتُمْ نٰدِمِيْنَ

yaaa ayyuhallaziina aamanuuu ing jaaa-akum faasiqum binaba-ing fa tabayyanuuu ang tushiibuu qoumam bijahaalating fa tushbihuu 'alaa maa fa'altum naadimiin 


"Wahai orang-orang yang beriman! Jika seseorang yang fasik datang kepadamu membawa suatu berita, maka telitilah kebenarannya, agar kamu tidak mencelakakan suatu kaum karena kebodohan (kecerobohan), yang akhirnya kamu menyesali perbuatanmu itu."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 6)


Maa syaa Allah tabarakallah. Orang fasik ketika membawa berita saja kita harus kroscek terlebih dahulu padahal mungkin kita beranggapan  sudah jelas dia pembohong. Apalagi ketika ini berasal dari orang mukmin. Berkaitan dengan hal ihwal mereka. Kita lebih harus teliti dan ekstra hati-hati. Siapa tau ternyata yang kita sangkakan itu salah. Dan ini fatal, karena minimal telah mengotori hati kita. Laa hawla wala quwwata illa billah. 


Tahukah kita akan kisah sahabat Usamah bin Zaid yang diutus oleh Rasulullah untuk menyerang perkampungan kaum musyrikin Bani Juhainah. Di pagi buta Usamah bersama salah satu sahabat anshar memergoki seorang musyrik Bani Juhainah yang mendekat ke sumber air yang telah dikuasai kaum muslimin. Ketika melihat dua sahabat tadi, spontan si musyrik tadi mengucap laa ilaha illa Allah. Sahabat anshar mencoba menahan tangan untuk tidak membunuhnya, sedangkan Usamah berhasil membunuhnya dengan menghujamkan tombak ke tubuhnya. Sontak kabar ini tersiar di Madinah, sampai ke telinga baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam.

Beliau bertanya, "Wahai Usamah, apakah engkau telah membunuh seorang yang mengucapkan laa ilaha illa Allah?". Usamah menjawab, "wahai Rasulullah, dia mengucap itu karena ingin selamat dan berlindung dibalik syahadatnya. Agar tidak dibunuh." Lalu Rasulullah menimpali, "mengapa tidak engkau belah saja dadanya agar kau tahu apakah dia beriman atau dia kafir".


Suf, betapa hati-hatinya sang Rasul mulia yang mengajarkan kepada kita agar lebih berhusnudzhan dan teliti dalam segala hal. Karena islam mengajarkan kita agar menghukumi secara dzhahir, tidak diberikan ruang pendapat dalam perkara ghaib bahkan isi hati manusia. Bisa jadi yang kita anggap buruk ternyata hatinya mulia. Jangan karena setitik kesalahan yang ia perbuat, menjadi vonis buruk bagi semua perangai saudaranya yang dianggap salah.

Wassalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Oleh : Ust. Sholahuddin Ali

Serpihan acak merayap di batas logika dan absurditas, paradoks pencatat kata, menggugat batas nalar dan rasa, eksplorasi tanpa definisi. Tanpa janji bahagia, juga bukan putus asa. Tak perlu jawaban, …

Post a Comment

runtahgila Welcome to WhatsApp
Howdy ?
Type here...