Eksplorasi Tanpa Definisi | Runtahgila

Memaknai Tawakal

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. Sahabat muhasabah yang dimuliakan Allah ta'ala. Bagaimana keadaan hati kita hari ini?

Semoga senantiasa dalam barokah dan nikmat Allah. 


Rasulullah pernah menyampaikan tentang analogi sederhana hakikat dari sebuah tawakal.

Beliau bersabda, 

لَوْ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَوَكَّلُونَ عَلَى اللَّهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرُزِقْتُمْ كَمَا تُرْزَقُ الطَّيْرُ تَغْدُو خِمَاصًا وَتَرُوحُ بِطَانًا

“Seandainya kalian benar-benar bertawakkal pada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi di pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali di sore hari dalam keadaan kenyang.”  (HR. Tirmidzi no. 2344).


Maa syaa Allah, ini memberikan gambaran tentang betapa luasnya rahmat Allah Subhanahu wata’ala. Bahwa tak akan pernah Dia membiarkan hamba-Nya terlantar begitu saja. 


Bagaimana tidak dengan manusia, sedangkan burung saja sudah terjamin kehidupannya. Apalagi manusia. Allah berikan karunia yang lengkap bagi manusia. Bukan sekedar nafsu, bahkan Allah melebihkan dengan karunia akal.

Maka, sudah barang tentu manusia akan bisa berusaha semaksimal mungkin melebihi burung.


Terkadang heran, bagi orang yang berbicara pasrah dengan ketentuan takdir dan menganggap dirinya bertawakal penuh, akan tetapi belum melalui usaha yang maksimal. Sedangkan tawakal dimaknai dan dapat diterima ketika melalui usaha yang maksimal.


Bahkan lafadz ayat yang berbunyi "faidza 'azamta fatawakkal 'alallahi", ini dimaknai bahwa tawakal dilakukan setelah mengoptimalkan ikhtiar.


Maka Rasulullah memberikan pelajaran berharga kepada kita, agar kiranya kita berkaca kepada seekor burung yang rizkinya sudah dijamin oleh Allah.


Semoga Allah senantiasa memberikan kita Hidayah, agar mampu menempatkan tawakal kita di tempat yang sebenarnya. 

Jazakumullahu khoiron Wa baarokallahu fiekum. 

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. 

Oleh : Ust. Sholahuddin Ali

Serpihan acak merayap di batas logika dan absurditas, paradoks pencatat kata, menggugat batas nalar dan rasa, eksplorasi tanpa definisi. Tanpa janji bahagia, juga bukan putus asa. Tak perlu jawaban, …

Post a Comment

runtahgila Welcome to WhatsApp
Howdy ?
Type here...