Eksplorasi Tanpa Definisi | Runtahgila

Jauh Dari Allah

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh. 

Sahabat muhasabah yang dimuliakan Allah ta'ala, bagaimana keadaan hati kita hari ini. Semoga senantiasa dalam bimbingan dan cinta-Nya.


Bagaimana perasaan kita, jika orang yang kita kasihi, cintai dan cenderung kepadanya, jauh dari hadapan kita?

Akankah jiwa ini memberontak, biasa saja bahkan acuh terhadapnya?


Dalam realita, tentu kita sangat rindu kepadanya. Gelisah, gundah gulana, galau dan rindu yang membuncah, bercampur aduk menjadi satu tidak karuan karena rasa khawatir bilamana tak bisa bersua kembali.


Begitulah cinta Allah pada hamba-Nya yang beriman.

Dalam hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dalam Shahihnya, Allah berfirman, 

وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ ، وَمَا يَزالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أحْبَبْتُهُ ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ، ويَدَهُ الَّتي يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإنْ سَألَنِي أعْطَيْتُهُ ، وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ

 Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya. 


Maa syaa Allah tabarakallah. Role model cinta macam apa ini, sebegitu indah dan menusuk di dada. Jujur, mata penulis sampai berkaca-kaca ketika harus menuliskan hadits qudsi ini. Betapa Maha Pemurah dan penyayangnya Allah kepada para hamba-Nya. 


Akan tetapi ketika Allah menyatakan bahwa Dia menjadi telinga, mata, tangan dan kaki, bukan berarti Dia menyatu bersama makhluk-Nya. Sebagaimana pemahaman penganut hululiyah yang sesat.

Padahal hanya dengan amalan yang sifatnya sunnah. Apalagi yang wajib. Laa hawla wala quwwata illa billah. 


Sahabat muhasabah yang dimuliakan Allah ta'ala. Jangan menjauh dari Allah. Dekati Dia, dekati para wali-Nya, majelis-majelis yang menyebut nama-Nya dan orang-orang yang mencintai-Nya. Karena dekat dengan mereka berarti dekat dengan Rabbul izzah.


Semoga Allah senantiasa menguatkan dan mengarahkan kita untuk selalu dekat dengan Allah.

Jazakumullahu khoiron wa baarokallahu fiekum. 

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. 


Oleh : Ust. Sholahuddin Ali

Serpihan acak merayap di batas logika dan absurditas, paradoks pencatat kata, menggugat batas nalar dan rasa, eksplorasi tanpa definisi. Tanpa janji bahagia, juga bukan putus asa. Tak perlu jawaban, …

Post a Comment

runtahgila Welcome to WhatsApp
Howdy ?
Type here...