Eksplorasi Tanpa Definisi | Runtahgila

Antara Ilmu dan Ketaqwaan

 Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh. 

Sahabat muhasabah yang dimuliakan Allah ta'ala, bagaimana keadaan kita hari ini, semoga senantiasa di jalan kebaikan dan iman.


Derajat taqwa hanya akan diraih oleh hamba yang berilmu. Ilmu berikut mengamalkan ilmunya Dengan pemahaman yang benar sebagaimana pendahulunya yang shalih mengamalkannya. 

Karena tidak jarang banyak orang berilmu tapi belum mencapai level taqwa.


Bahkan, bisa jadi dia malah tergelincir oleh ilmunya sendiri. Di zaman nabi Musa 'alaihis salam ada seorang alim bernama Bal'am bin Baura. Akan tetapi, ilmunya membinasakan dirinya sendiri, sehingga dia mati dalam keadaan kufur kepada Allah.


Tahukah kita siapakah Amru bin Hisyam, tiada lain dia adalah bapak kebodohan. Ya, dialah Abu Jahal. Kaumnya menjuluki dia Abu Al Hakam sebagai orang yang bijaksana dan cerdas. Kendatipun, gelar itu diganti oleh Rasulullah dengan Abu Jahal, alias bapak kebodohan. Sebab apa, karena Kebijaksanaan, kecerdasan yang dia miliki bukan di atas kebenaran melainkan di atas kebatilan. 


Cukup jelas ayat ini menegaskan kepada kita,

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


 اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَ تْقٰٮكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ


"Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti."

(QS. Al-Hujurat 49: Ayat 13)


Maka dari itu, ketaqwaan sangat erat kaitannya dengan ilmu yang benar dan diamalkan. Betapa banyak mereka yang banyak ilmunya, akan tetapi tidak menjadi manfaat bagi dirinya. Karena salah mengambil ilmu dan kalaupun benar ilmu yang didapatkan, tapi tidak diamalkan maka hanya menjadi percuma.


Tentunya, sebagai mukmin yang bijak kita juga harus berilmu, juga harus berusaha mengamalkan ilmu yang telah didapat. Sehingga menjadi pribadi yang alim dan muttaqi, berilmu dan bertaqwa.


Semoga Allah senantiasa menguatkan kita untuk menjadikan diri, keluarga, dan semua manusia beriman mencapai level taqwa dengan ilmu yang kita raih dan kita jaga dengan segenap jiwa dan raga.


Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh, baarokallahu fiekum.


Oleh : Ust. Sholahuddin Ali

Serpihan acak merayap di batas logika dan absurditas, paradoks pencatat kata, menggugat batas nalar dan rasa, eksplorasi tanpa definisi. Tanpa janji bahagia, juga bukan putus asa. Tak perlu jawaban, …

Post a Comment

runtahgila Welcome to WhatsApp
Howdy ?
Type here...